Kamis, 21 Juni 2012

Kiriman Buku dari Bantul

Hari Senin yang lalu, saya mewakili TBM Wacan untuk menghadiri pertemuan tentang perintisan Kecamatan Layak Anak di Kantor Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Jam 09.20, saya menerima sms dari seseorang "Bapak/Ibu, paket dari Yogya bisa diambil di kantor pos Sengkaling.. Pak Pos". Sayapun membalasnya "Iya Bapak, sebentar lagi saya kesana, saya masih ada pertemuan. Terimakasih banyak".

Seusai pertemuan, sekitar jam 10.20 saya pun mampir ke kantor pos yang kebetulan berdekatan dengan Kecamatan. Saat saya sampai disana, saya sampaikan tentang sms tadi. Setelah ditanya nama saya dan alamat, Bapak Petugas pun masuk ke ruangan di belakangnya, lalu keluar lagi dan mengatakan paket atas nama saya ataupun TBM Wacan, dengan alamat saya tidak ada di kantor, artinya dibawa pengantar.

Saya pun pulang, berharap saat sampai di rumah, sudah datang paket di rumah saya. Saat sampai di rumah, ternyata paket belum datang. Saya menunggunya sampai sore tapi tetap saja belum datang. Keesokan harinya (Selasa) saya kembali mendatangi Kantor Pos, dan jawaban yang sama saya peroleh. Kembali membalikkan badan dengan banyak pertanyaan... sampai saya berinisiatif mengirim kembali pesan ke nomor telepon seluler kemarin --kenapa baru terfikirkan sekarang sih?-- dan dijawab bahwa "paket ada di kantor pos, silahkan menghubungi saya kalau tidak ada"

Saya bersemangat kembali lagi ke kantor pos, meskipun yang ketiga kalinya dalam dua hari terakhir. Di kantor pos, saya masih menerima jawaban yang sama. Saya terdiam beberapa detik sambil berfikir, tiba-tiba, bapak petugas mempersilahkan saya masuk ke ruangan transit paket, dan meminta saya mencarinya sendiri. Saya mencarinya dari satu ujung ke ujung, kanan ke kiri... satu persatu... membacanya dengan seksama, mencari ada atau tidak nomor ponsel saya tertera disana... dan apa yang terjadi?? SAYA MENEMUKANNYA SAUDARA-SAUDARA!!!!....... melihat paket itu, saya memahami kenapa bapak petugas sedikit kesulitan menemukannya. Alamat tujuan tertulis dalam proporsi kertas yang letaknya berdekatan dengan alamat pengirim.
 
Senyum panjang merekah... saya pun pamit dengan mengucapkan terimakasih kepada petugas, dan puas dengan apa yang ada di tangan saya, mengingat saya harus bolak-balik tiga kali dengan membonceng dua balita di motor saya.
Siapapun Anda yang mengirimkannya, kami mengucapkan terima kasih...
(@nws)


Minggu, 17 Juni 2012

MOMEN ISTIMEWA


1.   Lomba mewarna usia TK dan SD Kelas 1 dan 2
Lomba mewarna dilaksanakan saat pembukaan secara resmi TBM Wacan. Kegiatan ini diikuti oleh 35 peserta di lingkungan desa Landungsari.

 2.  Parenting (Dialog) dengan Psikolog
Dialog tentang pengasuhan anak dengan psikolog eyang Wiwiek Joewono, dilaksanakan sebagai peringatan hari Ibu. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu sekitar TBM Wacan.

3.   Bazaar baju Layak Pakai
Penjualan baju layak pakai dengan harga murah antara Rp. 500 sampai Rp. 3.000. Bazaar ini diminati warga, dan dijadikan salah satu sarana penggalangan dana untuk kegiatan TBM Wacan.
 


4.   Bazaar Sembako
Selain baju layak pakai, dalam kegiatan tertentu, TBM Wacan menyelenggarakan penjualan sembako dan kebutuhan rumah tangga dengan harga murah, antara lain: Gula, Mi instan, sabun, pasta gigi, dan lain-lain

5.   Pengobatan gratis bagi lansia
Hasil penjualan baju layak pakai, kami berikan kembali kepada masyarakat dalam berbagai kegiatan, salah satunya adalah pengobatan gratis bagi 50 lansia di lingkungan TBM Wacan. Kegiatan ini juga dibantu oleh relawan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas  Brawijaya, dan Dokter Balai Pengobatan Aisiyah Jetis.
  


6.   Pentas Seni peringatan hari Kartini
Pentas seni dalam bentuk pementasan tari, angklung, paduan suara, drama, baca puisi. Semua dipentaskan oleh adik-adik anggota TBM Wacan, yang disaksikan oleh warga sekitar.

  

7.   Kunjungan dan Dialog dengan adik-adik SMU 8 Malang
Kami juga pernah mendapat kunjungan dari adik-adik SMU 8 Malang, yang memberi kesempatan bagi kami untuk bisa berbagi mengenai pengelolaan TBM Wacan. Diharapkan bisa menginspirasi banyak pihak untuk lebih giat melakukan kegiatan positif bagi warga sekitar.
  

8.   Lomba Menggambar tingkat SD
Tanggal 20 Mei 2012, kami memperingati hari Kebangkitan Nasional dengan mengadakan Lomba Menggambar bagi usia SD. Kami memilih lomba menggambar, karena prihatin dengan jarangnya lomba menggambar diadakan, yang lebih sering adalah lomba mewarna. Padahal, menggambar merupakan salah satu bentuk mengasah kreatifitas dan imajinasi, motorik halus bagi usia anak-anak.


9.   Senam Otak untuk anak-anak
Pada bulan Mei, kami juga mengadakan kelas Senam Otak bagi anak-anak usia SD, dilakukan menjelang ujian, sehingga diharapkan bisa memberikan efek lebih segar dan relaks bagi yang akan menempuh ujian.
      

KEGIATAN DAN RUANG LINGKUP


Sampai saat ini, TBM Wacan sudah berjalan konsisten selama delapan bulan. Kegiatan harian kami adalah peminjaman buku. Namun, kami juga mempersiapkan kegiatan selain hanya meminjam buku, karena bagi kami, membaca tidak selalu harus melalui buku. Pembentukan karakter positif, menumbuhkan empati, peduli, saling menolong, juga merupakan bagian pendidikan ‘membaca’. Kami juga berharap, semangat kami bisa memberikan lingkungan perkembangan yang layak dan optimal bagi seluruh anak dan keluarga.
      
Selain peminjaman buku, kegiatan mingguan yang sudah dilakukan antara lain:

1.   Kelas kreatif musik angklung

Lagu yang sudah dikuasai tim angklung TBM Wacan yaitu Ibu Kartini, Balonku, Padang Wulan, Jaranan, Gundul Pacul, Terimakasihku
  





2.   Kelas kreatif ketrampilan barang bekas

Pemberian bekal ketrampilan dalambentuk pengolahan kembali barang bekas, pemisahan barang bekas anorganik untuk dikelola nantinya sebagai Bank Sampah. Ketrampilan dalam bentuk pembuatan asesoris bros dari botol plastik, pembatas buku dari kardus bekas, hiasan dinding dari biji-bijian.


 


3.   Kelas kreatif bahasa Mandarin
Saat ini, telah bergabung menjadi sukarelawan di TBM Wacan teman-teman dari Universitas Machung. Mereka memberikan bekal ketrampilan dalam bentuk pelatihan Bahasa Mandarin untuk adik-adik usia SD, ketrampilan, dan kelas memasak.

4.   Kelas Memasak

Kelas memasak dilakukan dalam kegiatan membuat kue sederhana yang mudah dilakukan anak-anak usia SD, dan masakan lauk yang jug sedehana dan sehat, seperti kue bola-bola coklat, roti bakar, tempe goreng, telur dadar, sayur bayam, sambal.



5.   Kelas kreatif drama
Kelas peran, dilatih oleh tim Tbm Wacan, dan dibantu oleh beberapa sahabat yang meluangkan waktu untuk memberi bekal tentang seni peran.
 
6.   Kelas kreatif puisi
Kelas puisi dalam bentuk seni membuat puisi dan membaca puisi.

7.   Kelas kreatif dolanan tradisional
Dolanan tradisional yang sudah pernah dimainkan adalah Gobak Sodor

8.   Kelas Kreatif Paduan Suara
Paduan suara dalam gerak dan lagu, menyanyikan lagu-lagu nasional dan daerah

9.   Kelas Kreatif bahasa Jepang
Kelas bahasa jepang, pernah diberikan dalam bentuk pembekalan percakapan sederhana seperti ucapan salam, memperkenalkan nama, dan menanyakan kabar, ucapan terimakasih.

10.        Kelas Origami
Seni melipat kertas yang berasal dari Jepang diberikan sebagai rangkaian belajar bahasa Jepang dalam percakapan sehari-hari. Antara lan membuat bentuuk bintang, pinguin, beruang, ikan, bunga, dan lain-lain.

SELAYANG PANDANG



Taman Bacaan Masyarakat WACAN terwujud sebagai mimpi yang berawal dari tiga ibu rumah tangga, yang ingin memiliki tempat dan banyak buku supaya anak-anak di sekitar bisa membaca dan menambah pengetahuan. Berawal dari mimpi tersebut, kami berusaha keras diskusi tentang pewujudannya. Dibantu beberapa sahabat kami berasil irmengumpulkan buku-buku sebagai rintisan awal berdirinya TBM Wacan. Tanggal 10 November 2011, kami mulai menjalankan TBM Wacan dan dipublikasikan luas pada bulan Desember 2012 dengan mengadakan Lomba Mewarna, Bazaar Baju Layak Pakai, dan Dialog dengan psikolog.

Perpustakaan, demikian awal kegiatan kami. Saat ini memiliki sekitar 300 buku yang rutin dipinjam oleh anak-anak, remaja, bahkan para orangtua. Anggota TBM Wacan saat ini tercatat lebih dari 80 orang. Peminjaman buku bisa dilakukan secara mandiri oleh anggota TBM Wacan. Memilih buku, mencatat, dan mengembalikan, semua dilakukan secara mandiri. Tingginya minat baca, memotivasi kami untuk berbagi lebih dalam bentuk kegiatan. Kami akhirnya sepakat mengadakan kegiatan rutin tiap minggu dalam bentuk kelas kreatif, dan kegiatan umum setiap bulan. Kelas Kreatif antara lain dlam bentuk belajar musik angklung, ketrampilan dari barang bekas, memasak, menulis, drama, tari, bahasa asing, dolanan tradisional. Kelas Kreatif rutin dilaksanakan hari Jum’at atau Minggu sore.

Semua kegiatan yang dilakukan TBM Wacan dalam bentuk apapun, adalah kegiatan non komersial. Kami tidak memungut keuntungan materi dalam bentuk apapun dalam setiap kegiatan. Pengadaan buku berasal dari koleksi pribadi, dan sumbangan dari berbagai sahabat. Juga kegiatan kelas kreatif dibantu oleh banyak pihak dalam penyampaian materinya.

PENGELOLA
TBM Wacan dikelola oleh tiga orang yaitu Dwi Indri Novianti, Leila Paramitha, dan Nihan Werdi Sesulih. Dalam kegiatan sehari-hari kami dibantu oleh masyarakat sekitar di lingkungan RT, RW, sahabat, TBM lain di kecamatan Dau, adik-adik mahasiswa dari Univeritas Machung, adik-adik sukarelawan dari SMU 8 Malang. Adik-adik anggota perpustakaan juga mengelola dan piket harian merapikan buku.

LOKASI
TBM Wacan betempat di Jl. Tirtotaruno Gang XI RT 01 RW 08 Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Saat ini, TBM Wacan juga sudah memiliki akun facebook: Tbm Wacan, email: tbmwacan@gmail.com, dan alamat web: www.tbmwacan.blogspot.com .

Sabtu, 16 Juni 2012

Berawal dari obrolan sore hari

TBM Wacan, Taman Bacaan Masyarakat Wacan, berawal dari kecintaan pada dunia buku dan anak-anak. Kami bertiga, Dwi Indri Novianti, Sekar Respati, dan saya Nihan Werdi sesulih, merumpikan untuk membuat suatu base camp tempat anak-anak di sekitar nongkrong. Tempat pengalihan nonton TV nonstop. Tempat yang menjadi jutaan pintu menuju sejuta tempat.


Kami, yang ketiganya ibu rumah tangga dengan balita di gendongan, bertekad mewujudkannya. Banyak relasi, teman, dan siapapun yang membantu kami mwngumpulkan buku-buku baik baru ataupun bekas.
Kardus menjadi rak buku pertama kami, dan kertas-kertas bekas menjadi hiasan dinding dan kaca.. Senyum bahagia, dari hati... dari hati... dari dalam hati kami...
.... senyum....

Panjang Umur Bukan Sekedar Panjang Usia

Dalam penilai budaya jawa, peringatan haru lahir lebih mengarah pada weton, yaitu pertemuan antara hari masehi dan haru penanggalan jawa yang bisa ditemui dalam masa sebulan sekali. Weton inilah yang memiliki buntut panjang karena kemudian juga multi guna termasuk perhitungan angka untuk penentuan hari pernikahan bahkan prediksi jodoh.
Dalam satu budaya lain, hari lahir diperingati dalam setahun sekali. Satu sisi mengatakan pertambahan usia, satu sisi mengatakan kurangnya jatah hidup didunia. Keduanya benar, tak ada yang salah. Namun apapun itu lebih baik jika disikapi dengan positif, tanpa hura-hura dan tanpa terlena dengan gemerlap dunia.