Senin, 29 Oktober 2012

SUMMER CAMP 2012...!! YES WE ARE READY...!!!

Tanggal 4 sampai 6 Juli 2012. Sebuah acara gabungan TBM WACAN, RUMAH PINTAR SAHABAT AL ISLAM, dan KOMUNITAS SAHABAT ANAK, kami menyiapkan kemah liburan musim panas SUMMER CAMP 2012. Acara ini, didukung oleh KFC. Peserta yang ikut dari berbagai kalangan, siapapun boleh dan berhak mengikuti acara ini, mulai usia 8 tahun sampai 15 tahun.
TBM WACAN mempersiapkan satu tim yang akan mengikuti acara, dan bergabung dengan sekitar seratus anak-anak dari berbagai pelosok Malang. Luarbiasanya, tim dari TBM WACAN mempersiapkan diri sendiri, perbekalan, yel-yel, pentas seni... semua anak-anak siapkan sendiri. Saat hari terakhir sebelum acara, saya mengecek kesiapan mereka... saya kaget dan kagum. God Job, kids.
Jam yang ditentukan untuk berangkat menuju lokasi di Rumah Pintar Sahabat Al Islam, berbondong-bondong orangtua anak-anak mengantar, bahkan membantu kami mengumpulkan perbekalan. Kemah kali ini, peserta diharuskan membawa beras, bawang merah, bawang putih, telur, minyak goreng, gula, garam, jagung manis. Tentu saja dalam jumlah sedikit yang sudah ditentukan. Benar-benar seperti kemah beneran... Dibantu kendaraan dari pak RT kami, maka berangkatlah tim menuju lokasi sekitar tiga kilometer dari TBM WACAN.

Tiba di lokasi, kami disambut bersamaan datangnya peserta dari berbagi desa atau kecamatan lainnya. Bahkan ada peserta dari luar kota Malang. Suasana kemah benar-benar langsung terasa. Saya dan Mbak Indri yang saat itu mendampingi anak-anak.. rasanya pengen ikutan kemah... hehehehe apa daya, tidak mungkin mengajak balita-balita kami menginap disini.

 Maka... dimulailah SUMMER CAMP 2012.. dengan upacara bendera dan iringan lagu Indonesia Raya. Terharu rasanya... setelah sekian tahun saya tidak lagi mengikuti upacarfa bendera.. dan sekarang menyaksikan MERAH PUTIH naik perlahan dengan iringan lagu. Yang lebih membuat saya terkesan, peserta tidak lagi peduli lbaju apa dan bagaimana kondisi mereka. Ada yang pakai alas kaki, sepatu, bahkan ada yang tanpa alas kaki sama sekali. Semuanya bergabung, menyatu, saling menyapa, bertanya nama dan tempat asalnya... semuanya senyum. Sebagian kecil peserta ada yang membawa bantal atau benda-benda kesayangannya dari rumah, berharap akan bisa lebih nyaman saat berpisah dari orangtua. qiqiqiqi... lucu sekali melihat mereka.. juga menyaksikan banyak orangtua memberikan pesan-pesan sebelum meninggalkan putra-putri mereka di lokasi kemah. Mungkin agak berat, tapi yakin bahwa mereka bisa mandiri.

"SUMMER CAMP 2012...!!" seluruh peserta pun menyahut " YES...!! WE ARE READY....!!"

Malam pertama di perkemahan.Udara sangat dingin, karena memang ini puncak musim dingin di bulan Juli. Malam ini, semua peserta diajak melihat film motivasi, dan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus mempersiapkan pandangan mereka untuk acara outbond esok pagi, tentang teknologi dan sains. Malam mulai merayap... semua peserta tertidur lelap... di luar dingin, tapi di dalam tenda mereka cukup hangat, karena panitia menyiapkan tenda berlapis bagi mereka.


Pagi harinya, agenda outbond... banyak pos mengasyikkan hari ini. Semua peserta disiapkan dalam kelompok. Mereka juga meniapkan yel-yel kelompok dengan pendampingan panitia di tiap kelompoknya. Setelah sarapan bersama, outbond dimulai... Pos 1. Permainan Ular Tangga dan pengenalan jenis-jenis primata. Pos 2. Pos sarang semut dan rayap. Pos 3. bagian Aerodinamika, dengan percobaan alat bumerang... wow... asyiik.. peserta antusias. Pos 4. Laboratorium Ikan dan belut. Pos 5. Bagian musik angklung. Saya sendiri saja pengeeenn... maka jadilah saya ikutan outbond dengan membawa si kembar... 



Malam harinya, adalah acara api unggun dan pentas seni...  Setelah Sholat maghrib, semua peserta makan bersama di lapangan rumput... PAKET AYAM dari KFC.... hhhmmm RENYAH dan GURIH...
TBM Wacan mendapat kesempatan menampilan seni angklung... dan semua peserta terdiam terpesona dengan alunan lagu Gundul Pacul dan Twinkle Little Star. Malam itu, kami semua makan jagung bakar di tepi hangatnya api yang melambai... mengantarkan semua peserta tidur lelap.


Selesai....??? HO HO HO... Belum... masih ada kejutan lainnya esok pagi saat penutupan...

Pagi hari... upacara penutupan.. "DENGAN INI SUMMER CAMP 2012 DITUTUP"  peserta menyahut dengan keluh "HUUUUUUUUU......." . Saat itulah, kejutannya hadir... seorang tamu BULE dari RUSIA datang..... anak-anak pun bersorak..



Penutupan menjadi banjir hadiah... paket-paket mainan dalam tas dari KFC dibagikan kepada seluruh peserta tanpa kecuali. Bahkan peserta-peserta terbaik dalam kategori tertentu mendapat hadiah mainan tambahan....

SAMPAI JUMPA DI SUMMER CAMP TAHUN DEPAN....(nws)


21 APRIL

Kegiatan peringatan hari Kartini, bagi kami sangat istimewa. Betapa tidak. Saat itu menjadi momentum besar, kami merasakan warga RT-RW merasa memiliki TBM WACAN. Bahu-membahu tanpa pamrih sedikitpun. Ibu-ibu menyiapkan kue-kue dan makanan dengan lauk dan sayur seadanya. Bapak-bapak menyiapkan tempat sampai tengah malam, terpal pelindung panas dan hujan, soundsystem. Remaja menyiapkan diri untuk membantu segala hal yang kurang, dan anak-anak menyiapkan pentas sebaik-baiknya, menghafal not lagu, berpuisi, drama. Bahkan, banyak teman dan relasi di Malang dan luar Malang ikut membantu kami dengan berpartisipasi langsung atau pun mengirimkan baju-baju layak pakai.Kami semua bersiap untuk tiga agenda selama satu hari. Pagi, ada pengobatan gratis untuk lansia, siang sampai ada bazaar baju murah dan pentas seni.
Semua kegiatan hari itu lancar, dan hikmat. Sungguh, nilai yang sangat luar biasa, karena kami merasa mulai hari itu dan seterusnya, TBM WACAN benar-benar MILIK BERSAMA.

TIGA IBU SERANGKAI

Ada beberapa rekan bertanya... siapa saja pengurus TBM Wacan?


Kami tidak punya pengurus, atau susunan organisasi. TBM Wacan memang dirintis oleh TIGA IBU SERANGKAI, tapi kami hanya merintis, menjaga konsistensi, menghidupkan terus bara api jangan sampai mati.


bu Leila
bu Indri
bu Nihan

TBM Wacan milik bersama, milik saya, kamu, anak-anak, remaja, ibu-ibu, bapak-bapak, warga, bahkan nenek dan kakek. Kita jaga bersama, kita hidupkan apinya bersama. Bergantian, ataupun bersama-sama.

Bulan Mei

Sebenarnya, sedikit terlambat -mungkin- untuk menulis tentang bulan Mei. Tapi, bagi saya pribadi -Nihan- tentu tidak. Perlu persiapan mental untuk menulisnya... hehehehe... kenapa hayo..?? hhmm...


15 Mei 2012. Kami menunggu kedatangan tamu beberapa mahasiswa dari Universitas Machung, yang akan menyumbang buku-buku untuk TBM WACAN. Tak kunjung datang sampai tengah hari. Maka kamipun beraktifitas seperti biasanya pasca Dzuhur, yaitu menidurkan anak-anak kami. Sampai akhirnya, saat masih berusaha ngeloni anak-anak, mereka datang membawa dua kardus besar berisi banyak buku. Anak-anak TBM WACAN yang sejak tadi menunggu, tentu tak sabar membuka, melihat isinya.. segera membantu memberi stempel TBM WACAN, supaya mereka bisa segera pinjam untuk dibaca.

18 Mei 2012. Saya kembali pulang ke Malang setelah dua hari mudik ke Madiun. Naas. Bis Jombang-Malang yang saya tumpangi bertabrakan dengan truk pengangkut ayam di tikungan Ngoro, Jombang. Beberapa jahitan di dekat mata, disertai bengkak dan memar di wajah. Bersyukur kondisi saya tidak lebih buruk, mengingat posisi duduk tepat di depan kaca depan bus, yang hancur tak bersisa. Padahal, kami tengah mempersiapkan kegiatan peringatan Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 2012. Musibah inilah, yang membuat saya harus beberapa kali menunda menulis. Mengingat peristiwa itu, saya harus beberapa kali menghela nafas panjang saat mengetik. Sebuah kejutan dari anak-anak TBM yang datang menjenguk, dengan banyak tulisan di kartu ucapan dan sekeranjang buah.. membuat saya benar-benar terharu.. Terimakasih.. Anak-anak ini energi dan vitamin bagi saya.


20 Mei 2012. Dengan kondisi mata masih membengkak, kami bertiga, dibantu beberapa teman, dan adik-adik remaja sekitar.. tetap mempersiapkan acara Lomba Menggambar dan Senam Otak untuk Anak. Alhamdulillah lancar, dan antusias. Senyum anak-anak benar-benar menjadi obat mujarab bagi kami



Mari kita BANGKIT, kawan...



Kamis, 26 Juli 2012

SPANDUK BARU TBM WACAN


Kami tersenyum memandang sebuah nama terpampang. Ukurannya cukup besar. Satu kali lima meter. Nama kami, TBM WACAN tertulis jelas, juga alamat lengkapnya. Bantuan dari KFC Go Green. Berulang kali saya memandangnya. Arti yang sangat dalam dari nama itu. Sungguh. Saat menulis ini pun, rasanya trenyuh. Mengingat bagaimana kami bertiga mulai merintisnya, mengelola, dan konsisten dengan cinta kami. Apalagi, kami masih harus melakukan tugas utama kami sebagai ibu bagi anak-anak kami yang masih balita. Dan kami masih ada, dan akan tetap ada, meskipun nama itu mungkin suatu hari akan menjadi kenangan saja. Semangat kami di hati anak-anak pasti akan menjadi kenangan indah.

Setiap orang yang melalui gang kami, selalu menoleh dan membacanya sambil kadang berbicara "TBM apaan sih?", atau "wacan itu opo yo?", dan mereka tahu "oh, ini yang ngasih spanduk (banner-red) dari KFC". Saya hanya tersenyum dari kamar depan, yang kebetulan berada tepat di pinggir gang, di depan papan nama itu.

(pas sepuluh menit :D, saya harus mengunjungi PAUD, dan kegiatan lain yang juga dibantu suvenir dari KFC. Thank you anyway)

Rabu, 25 Juli 2012

AKU DAN ANAK-ANAK


oleh Mavi Peduli Pendidikan pada 26 Juni 2012 pukul 8:20 ·
Ada cukup banyak anak di kampung ini, Kampung Sungai Dungan 2. Dan yang membuatku salut adalah kemandirian mereka. Setidaknya menurut sudut pandangku. Setiap hari orang tua mereka harus pergi ke ladang pagi-pagi benar (karena ladang mereka cukup jauh) untuk menanam, memanen, mencari sayur, atau bahkan kayu bakar. Anak-anak yang lebih besar biasanya akan mengasuh adik-adik mereka yang masih kecil. Bahkan ke sekolah dan di dalam kelas pun, mereka lakukan sambil menggendong adiknya, sementara orang tua mereka masih belum pulang dari ladang. Sepulang sekolah, beberapa anak bahkan masih harus membersihkan rumah, mengambil air ke sungai, memasak dan turun ke sungai untuk mencuci semua peralatan masak. Di usia mereka yang masih kecil, mereka telah mampu melakukan semua itu…bukan hanya untuk dirinya tapi juga suatu bentuk tanggung jawab bagi keluarga mereka. Satu hal yang aku pelajari dari sini, mereka menjadi mandiri di usia anak-anak. Bukan hanya karena keadaan yang membentuk mereka, tapi juga karena keikhlasan mereka menerima semua keadaan itu.

Merekalah, yang selama aku berkarya di sana, selalu setia menemaniku. Hampir dalam setiap waktu mereka selalu ada di dekatku. Sepulang sekolah, setelah selesai mengurus rumah dan mengasuh adik, mereka mengajakku menyusuri sungai untuk mencari ikan atau tengkuyung (sejenis kreco di Jawa)atau ke hutan mencari pakis, jamur, rebung atau buah. Tak pernah lupa mereka selalu membaginya untukku dan Martha(guru lokal) yang tinggal di kampung mereka. Meski hasil yang mereka peroleh kadang tidaklah banyak. Bahkan pernah suatu kali mereka hanya mendapat 5 ekor ikan kecil setelah lama mencari. Tapi yang sedikit itupun masih mereka bagi denganku. Tiga ekor untukku dan 2 ekor untuk mereka sekeluarga. Ketika kami menolaknya supaya yang sedikit itu bisa mereka nikmati bersama keluarga mereka, mereka pulang dengan wajah sedih dan diam. Dari seorang ibu, aku dan Martha mengetahui anak ini bertanya pada sang mamak dalam bahasa kampong, “Kenapa kakak gak mau menerima pemberianku? Sementara aku udah lelah mencarinya buat kakak…”. Ketika besoknya aku panggil anak itu, bertanya dan mencoba sedikit menjelaskan, dengan polos dia berkata, “Aku takut kakak lapar dan gak ada lauk…”. Sejak saat itu, aku tidak pernah menolak lagi apapun yang mereka berikan meski itu cuma ikan 1 ekor. Hehehe… Pernah suatu pagi (kira-kira Pk. 03.30), mereka terbangun karena angin kencang dan segera bergegas. Aku Tanya, “Mau kemana?”, mereka menjawab, “Mau ke hutan cari buah duri (durian) buat kakak”. Karena masih kaget dan terhenyak mendengar jawaban mereka, aku pun hanya terdiam dan tidak menghalangi mereka pergi. Setelah mereka pergi, barulah aku sadar aku tidak suka durian. Hehehe… Pukul 06.00 mereka sudah kembali dengan 5 buah durian. Dua buah diberikannya padaku. Inilah awal aku belajar makan durian.

Bagi mereka, cinta adalah cinta. Tanpa peduli hitungan untung dan rugi. Apa yang mau mereka lakukan, mereka lakukan. Sesederhana itu. Dan hati merekalah yang menggerakkan semua itu. Kehadiran seorang anggota MAVI maupun relawan lainnya tidaklah mereka pandang hanya sebagai guru di sekolah, tapi juga seorang teman dan kakak. Dalam satu obrolan, seorang anak pernah bertanya padaku, “Kenapa kalian orang besar (dewasa) suka sekali membuat kami menangis? Sebentar kalian datang, kami sudah senang.. tapi kalian lalu kembali ke Jawa…”.
Di lain hari dalam bahasa kampung dia kembali berkata, “Aku gak mau kakak pulang ke Jawa. Selamanya aja kakak di sini, mengajar kami. Bawa aja bapak dan mamak kakak ke sini…nanti ada aku kasih makan kalian sampai tua”.
Pertanyaan-pertanyaan dan perkataan itu…tidak pernah bisa aku jawab hingga tuntas. Aku hanya bisa diam dan senyum…
(Margaretha Lily)


Kamis, 21 Juni 2012

Kiriman Buku dari Bantul

Hari Senin yang lalu, saya mewakili TBM Wacan untuk menghadiri pertemuan tentang perintisan Kecamatan Layak Anak di Kantor Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Jam 09.20, saya menerima sms dari seseorang "Bapak/Ibu, paket dari Yogya bisa diambil di kantor pos Sengkaling.. Pak Pos". Sayapun membalasnya "Iya Bapak, sebentar lagi saya kesana, saya masih ada pertemuan. Terimakasih banyak".

Seusai pertemuan, sekitar jam 10.20 saya pun mampir ke kantor pos yang kebetulan berdekatan dengan Kecamatan. Saat saya sampai disana, saya sampaikan tentang sms tadi. Setelah ditanya nama saya dan alamat, Bapak Petugas pun masuk ke ruangan di belakangnya, lalu keluar lagi dan mengatakan paket atas nama saya ataupun TBM Wacan, dengan alamat saya tidak ada di kantor, artinya dibawa pengantar.

Saya pun pulang, berharap saat sampai di rumah, sudah datang paket di rumah saya. Saat sampai di rumah, ternyata paket belum datang. Saya menunggunya sampai sore tapi tetap saja belum datang. Keesokan harinya (Selasa) saya kembali mendatangi Kantor Pos, dan jawaban yang sama saya peroleh. Kembali membalikkan badan dengan banyak pertanyaan... sampai saya berinisiatif mengirim kembali pesan ke nomor telepon seluler kemarin --kenapa baru terfikirkan sekarang sih?-- dan dijawab bahwa "paket ada di kantor pos, silahkan menghubungi saya kalau tidak ada"

Saya bersemangat kembali lagi ke kantor pos, meskipun yang ketiga kalinya dalam dua hari terakhir. Di kantor pos, saya masih menerima jawaban yang sama. Saya terdiam beberapa detik sambil berfikir, tiba-tiba, bapak petugas mempersilahkan saya masuk ke ruangan transit paket, dan meminta saya mencarinya sendiri. Saya mencarinya dari satu ujung ke ujung, kanan ke kiri... satu persatu... membacanya dengan seksama, mencari ada atau tidak nomor ponsel saya tertera disana... dan apa yang terjadi?? SAYA MENEMUKANNYA SAUDARA-SAUDARA!!!!....... melihat paket itu, saya memahami kenapa bapak petugas sedikit kesulitan menemukannya. Alamat tujuan tertulis dalam proporsi kertas yang letaknya berdekatan dengan alamat pengirim.
 
Senyum panjang merekah... saya pun pamit dengan mengucapkan terimakasih kepada petugas, dan puas dengan apa yang ada di tangan saya, mengingat saya harus bolak-balik tiga kali dengan membonceng dua balita di motor saya.
Siapapun Anda yang mengirimkannya, kami mengucapkan terima kasih...
(@nws)


Minggu, 17 Juni 2012

MOMEN ISTIMEWA


1.   Lomba mewarna usia TK dan SD Kelas 1 dan 2
Lomba mewarna dilaksanakan saat pembukaan secara resmi TBM Wacan. Kegiatan ini diikuti oleh 35 peserta di lingkungan desa Landungsari.

 2.  Parenting (Dialog) dengan Psikolog
Dialog tentang pengasuhan anak dengan psikolog eyang Wiwiek Joewono, dilaksanakan sebagai peringatan hari Ibu. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu sekitar TBM Wacan.

3.   Bazaar baju Layak Pakai
Penjualan baju layak pakai dengan harga murah antara Rp. 500 sampai Rp. 3.000. Bazaar ini diminati warga, dan dijadikan salah satu sarana penggalangan dana untuk kegiatan TBM Wacan.
 


4.   Bazaar Sembako
Selain baju layak pakai, dalam kegiatan tertentu, TBM Wacan menyelenggarakan penjualan sembako dan kebutuhan rumah tangga dengan harga murah, antara lain: Gula, Mi instan, sabun, pasta gigi, dan lain-lain

5.   Pengobatan gratis bagi lansia
Hasil penjualan baju layak pakai, kami berikan kembali kepada masyarakat dalam berbagai kegiatan, salah satunya adalah pengobatan gratis bagi 50 lansia di lingkungan TBM Wacan. Kegiatan ini juga dibantu oleh relawan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas  Brawijaya, dan Dokter Balai Pengobatan Aisiyah Jetis.
  


6.   Pentas Seni peringatan hari Kartini
Pentas seni dalam bentuk pementasan tari, angklung, paduan suara, drama, baca puisi. Semua dipentaskan oleh adik-adik anggota TBM Wacan, yang disaksikan oleh warga sekitar.

  

7.   Kunjungan dan Dialog dengan adik-adik SMU 8 Malang
Kami juga pernah mendapat kunjungan dari adik-adik SMU 8 Malang, yang memberi kesempatan bagi kami untuk bisa berbagi mengenai pengelolaan TBM Wacan. Diharapkan bisa menginspirasi banyak pihak untuk lebih giat melakukan kegiatan positif bagi warga sekitar.
  

8.   Lomba Menggambar tingkat SD
Tanggal 20 Mei 2012, kami memperingati hari Kebangkitan Nasional dengan mengadakan Lomba Menggambar bagi usia SD. Kami memilih lomba menggambar, karena prihatin dengan jarangnya lomba menggambar diadakan, yang lebih sering adalah lomba mewarna. Padahal, menggambar merupakan salah satu bentuk mengasah kreatifitas dan imajinasi, motorik halus bagi usia anak-anak.


9.   Senam Otak untuk anak-anak
Pada bulan Mei, kami juga mengadakan kelas Senam Otak bagi anak-anak usia SD, dilakukan menjelang ujian, sehingga diharapkan bisa memberikan efek lebih segar dan relaks bagi yang akan menempuh ujian.
      

KEGIATAN DAN RUANG LINGKUP


Sampai saat ini, TBM Wacan sudah berjalan konsisten selama delapan bulan. Kegiatan harian kami adalah peminjaman buku. Namun, kami juga mempersiapkan kegiatan selain hanya meminjam buku, karena bagi kami, membaca tidak selalu harus melalui buku. Pembentukan karakter positif, menumbuhkan empati, peduli, saling menolong, juga merupakan bagian pendidikan ‘membaca’. Kami juga berharap, semangat kami bisa memberikan lingkungan perkembangan yang layak dan optimal bagi seluruh anak dan keluarga.
      
Selain peminjaman buku, kegiatan mingguan yang sudah dilakukan antara lain:

1.   Kelas kreatif musik angklung

Lagu yang sudah dikuasai tim angklung TBM Wacan yaitu Ibu Kartini, Balonku, Padang Wulan, Jaranan, Gundul Pacul, Terimakasihku
  





2.   Kelas kreatif ketrampilan barang bekas

Pemberian bekal ketrampilan dalambentuk pengolahan kembali barang bekas, pemisahan barang bekas anorganik untuk dikelola nantinya sebagai Bank Sampah. Ketrampilan dalam bentuk pembuatan asesoris bros dari botol plastik, pembatas buku dari kardus bekas, hiasan dinding dari biji-bijian.


 


3.   Kelas kreatif bahasa Mandarin
Saat ini, telah bergabung menjadi sukarelawan di TBM Wacan teman-teman dari Universitas Machung. Mereka memberikan bekal ketrampilan dalam bentuk pelatihan Bahasa Mandarin untuk adik-adik usia SD, ketrampilan, dan kelas memasak.

4.   Kelas Memasak

Kelas memasak dilakukan dalam kegiatan membuat kue sederhana yang mudah dilakukan anak-anak usia SD, dan masakan lauk yang jug sedehana dan sehat, seperti kue bola-bola coklat, roti bakar, tempe goreng, telur dadar, sayur bayam, sambal.



5.   Kelas kreatif drama
Kelas peran, dilatih oleh tim Tbm Wacan, dan dibantu oleh beberapa sahabat yang meluangkan waktu untuk memberi bekal tentang seni peran.
 
6.   Kelas kreatif puisi
Kelas puisi dalam bentuk seni membuat puisi dan membaca puisi.

7.   Kelas kreatif dolanan tradisional
Dolanan tradisional yang sudah pernah dimainkan adalah Gobak Sodor

8.   Kelas Kreatif Paduan Suara
Paduan suara dalam gerak dan lagu, menyanyikan lagu-lagu nasional dan daerah

9.   Kelas Kreatif bahasa Jepang
Kelas bahasa jepang, pernah diberikan dalam bentuk pembekalan percakapan sederhana seperti ucapan salam, memperkenalkan nama, dan menanyakan kabar, ucapan terimakasih.

10.        Kelas Origami
Seni melipat kertas yang berasal dari Jepang diberikan sebagai rangkaian belajar bahasa Jepang dalam percakapan sehari-hari. Antara lan membuat bentuuk bintang, pinguin, beruang, ikan, bunga, dan lain-lain.